Forum Mahasiswa Banyumas

Just another WordPress.com weblog

  • Kategori

  • Arsip

  • pengunjung

  • Kalender

    Juli 2008
    S S R K J S M
     123456
    78910111213
    14151617181920
    21222324252627
    28293031  
  • statistik blog

    • 267 hits
  • halaman

Archive for Juli, 2008

foto panitia FFI

Posted by formabas pada Juli 6, 2008

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Waktu dan Tempat kegiatan

Posted by formabas pada Juli 6, 2008

Waktu Dan Tempat Kegiatan


1. Workshop + Pemutaran Film
Tanggal : 26 November 2008
Pukul : 08.00 – selesai
Tempat : Gedung Soemardjito, Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto, Jawa Tengah.

2. Malam Penganugerahan
Tanggal : 27 November 2008
Pukul : 19.00 – selesai
Tempat : Gedung Soemardjito, Universitas Jenderal Soedirman, Jalan Kampus,
Purwokerto, Jawa Tengah.

Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan Festival Film Independen adalah para pecinta film Independen khususnya dan para mahasiswa serta pelajar pada umumnya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Latar Belakang

Posted by formabas pada Juli 6, 2008

Budayaku Sayang
Tempus mutantur, et nos mutamur in illid. Waktu berubah dan kita ikut berubah juga di dalamnya. Demikian pepatah Latin kuno yang mungkin masih kita temukan aktualitasnya sampai sekarang. Waktu berubah dan cara-cara manusia mengekspresikan dirinya, menelusuri jejak pencarian makna tentang siapakah dirinya, orang lain dan dirinya bersama orang lain (masyarakat juga berubah). Jika dikatakan bahwa tidak ada yang tetap di dunia ini mungkin yang tetap hanyalah perubahan itu sendiri. Begitu juga dengan budaya atau kebudayaan (culture). Seturut konteks zaman yang berubah, orang-orang dengan alam pikir dan rasa, karsa dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, serta budaya pun ikut berubah.
Ketika kita berbicara perubahan apalagi tekait dengan budaya, sebelumnya kita harus tahu budaya seperti apa yang berubah. Kalau kita melihat budaya sebagai satu corak khas yang memang harus dijaga dan dilestarikan maka perubahan atas diri budaya tersebut sebisa mungkin dicegah jangan sampai mengalami perubahan. Kalaupun mengalami perubahan, mungkin yang lebih tepatnya kita memodifikasi atau merubah bentuk luarnya saja, substansi dan nilai budaya itu sendiri tidak perlu dirubah.
Salah satu wujud dari usaha mempertahankan eksistensi budaya sendiri, dalam hal ini adalah budaya asli milik bangsa Indonesia, maka kami yang tergabung dalam kepanitiaan Festifal Film Independen mencoba untuk menjebantani rasa kepedulian dan rasa kecintaan kepada budaya melalui film. Rasa cinta tanpa ada wujud yang konkrit adalah dusta. Apa lagi kita memasuki era globalisasi yaitu jaman dimana kita dituntut bersaing dengan budaya dan peradaban luar secara bebas. Kita tentu tidak menginginkan peristiwa seperti Ambalat, Sipadan dan Ligitan terulang lagi, apalagi ditambah dengan kasus pengklaiman sepihak atas budaya asli Indonesia atas Reog Ponorogo oleh Malaysia. Kejadian ini merupakan indikator bahwa rasa memiliki atas kebudayaan asli Indonesia mengalami degradasi, sehingga pada akhirnya kita kecolongan. Perlu adanya satu titik balik tentang kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Bangsa, budaya kita tercinta. Festival Film Independen hadir bukan sebagai satu tren dalam ranah modern seperti sekarang ini, Festival Film Independen hadir sebagai wujud dari apresiasi jiwa-jiwa para generasi penerus bangsa yang benar-benar memiliki kepedulian terhadap kondisi budaya Indonesia yang semakin dianak tirikan.

Saatnya Pemuda (Mahasiswa) Berbicara
Knowledge is power but character is more. Ilmu pengetahuan adalah utama, tetapi karakter (moral) lebih utama. Pengetahuan atau prestasi akademik tak akan bermakna tanpa moral atau akhlak yang mulia. Apalah gunanya pengetahuan yang luas jika pribadi kita sempit, egois, dan jauh dari etika moral yang mulia. Adalah kewajiban kita membuktikan karakteristik ilmu padi. Semakin tumbuh tinggi, semakin merunduk. Semakin tinggi pengetahuan semakin rendah hati dan menjadi teladan bagi masyarakat baik dalam segi pemikiran maupun tindakan. Pribadi yang jujur, disiplin, dermawan, dan egaliter adalah sebagian akhlak mulia yang wajib dimiliki oleh duta masyarakat (pemuda). Jangan berbicara memperbaiki bangsa dan negara jikalau memperbaiki pribadi pun tidak mau.
Potensi pemuda sungguh besar. Namun, Potensi tinggallah potensi. Ibarat pedang yang sangat tajam; ketajamannya tidak menjadi penentu bermanfaat-tidaknya pedang tersebut. Orang yang menggenggam pedang itu-lah yang menentukannya. Pedang yang tajam terkadang digunakan untuk menumpas kebaikan dan mengibarkan kemaksiatan, jika dipegang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebaliknya, jika berada di tangan orang yang bertanggung jawab dan tidak bisa menjalankan peran kultural dalam kehidupan masyarakat, ketajaman pedang itu akan membawa manfaat. Demikian juga dengan potensi pemuda. Potensi yang begitu hebat itu bisa dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, bisa juga untuk memperkokoh kejahatan dan kedurjanaan. Itulah sebabnya, begitu banyak contoh pemuda-pemuda yang berjasa menjadi pilar penentu kemajuan suatu peradaban, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi peradaban, dan menghancurkan kemuliaan suatu tatanan kehidupan.
Inilah saatnya moral yang baik dibuktikan dengan karya-karya asli anak bangsa lewat Festival Film Independen sebagai wujud kepedulian dan peran pemuda dalam membangun bangsa. Walaupun cakupan Film Independen hanya terbatas pada wilayah Jawa Tengah dan DIY, tetapi kegiatan ini bukan berarti menjadikan kita primordial. Justru sebaliknya, kecintaan akan budaya daerah sendiri pada akhirnya akan juga melahirkan kecintaan pada budaya bangsa secara menyeluruh.
Hal yang sangat penting dan perlu diingat bahwa kita perlu khawatir karena potensi pemuda mulai diracuni dengan racun yang terus disebarkan oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mereka meracuni anak bangsa ini dengan budaya yang tidak mendidik, seperti penampilan glamor yang jauh dari adat ketimuran. Media yang tidak mendidik, membuat kehidupan 85 persen pemuda kita sudah diracuni dengan budaya yang disebarkan negara Barat.Belum lagi racun yang luar biasa bahayanya, yakni narkoba yang peredarannya kini sangat memprihatinkan. Hal itu yang harus dilawan oleh pemuda yang masih bisa bertahan dengan fungsinya saat ini: Pemuda sebagai pengubah bukan diubah. Lewat film mari kita ciptakan pemuda-pemudi yang memilki kepedulian yang paling tinggi untuk bangsa. Bangsa tanpa pemuda seperti tubuh tanpa jiwa, akan terasa hampa dan mati. Taufik Abdullah menyebut kehadiran pemuda bukanlah semata-mata gejala demografis, tetapi juga sosiologis dan historis, yaitu bahwa munculnya generasi muda tidak hanya mengisi sebuah generasi baru dalam sebuah masyarakat tetapi juga merupakan subjek potensial bagi sebuah perubahan pada masyarakat itu sendiri. Cita-cita dan niatan tulus untuk dapat berkontribusi dalam membangun Bangsa, serta berharap mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah
1.    Sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap budaya Indonesia yang semakin terdegradasi di era globalisasi seperti sekarang.
2.    Sebagai wadah menyalurkan segala ide dan kreatifitas seni para generasi muda.
3.     Meningkatkan peran serta generasi muda dalam mengisi pembangunan dengan kegiatan yang positif.

C. Nama Kegiatan
Tema  dari kegitan ini adalah “ANUKU SAYANG ANUKU MALANG”.

D. Bentuk Kegiatan
Memperlombakan film independen dengan peserta yang mencangkup wilayah Jawa Tengah dan DIY. Penjurian dilakukan oleh juri-juri tingkat lokal dan nasional. Kemudian proses screening yaitu proses pemutaran film yang lulus seleksi akan dilakasanakan dua minggu sebelum malam puncak penganugerahan. Malam puncak penganugerahan dihadiri oleh para juri, tamu undangan serta seluruh peserta pada umumnya dan para nominator khususnya.

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Hello world!

Posted by formabas pada Juli 6, 2008

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Posted in Uncategorized | 1 Comment »